Halaman
95
Lingkungan Sekolah
5
Lingkungan Sekolah
Materi Pembelajaran
A. Mendengarkan Pembacaan Puisi
B. Mendiskusikan Masalah dari Berbagai Sumber
C. Menulis Puisi Baru
96
Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA
Lingkungan
Sekolah
Mendengarkan
Pembacaan
puisi
Menyimak pembacaan/rekaman puisi
Memahami pemaknaan puisi
Mengungkap isi puisi
Berbicara
Mendiskusikan
masalah
Membaca teks dari berbagai sumber
Menemukan masalah yang diangkat
Mendiskusikan
permasalahan
Menulis
Puisi baru
Pengertian puisi baru
Langkah-langkah
Menulis puisi
baru
Pilihan kata
Rima, sajak, diksi
Baris dan bait
Isi/makna puisi
Metode PQRST
Pendapat
Masukan, kritikan
Persetujuan dan penolakan
Komentar
Persiapan
Inkubasi
Iluminasi
Verifikasi
Irama
Rima/
sajak
Diksi
Gaya bahasa
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
97
Lingkungan Sekolah
A.
Mendengarkan Pembacaan Puisi
5.2 Mendengarkan (Sastra)
Tujuan Pembelajaran:
Kamu akan mampu mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung
ataupun melalui rekaman.
Pada saat kamu mendengarkan pembacaan sebuah puisi, dapatkah kamu
mengungkapkan makna atau arti yang terdapat dalam puisi tersebut?
Pemaknaan puisi berarti kegiatan memahami isi puisi, dengan cara mencoba
menemukan makna yang terkandung dalam puisi, berupa tema, ide, amanat,
atau pengalaman penyair. Dalam pemaknaan puisi, kamu diminta juga untuk
memaknai unsur diksi, bunyi, irama, citraan, dan gaya bahasa.
1. Unsur diksi yaitu ketepatan pemilihan kata dari penyair yang mewakili
perasaan dan jiwanya untuk menunjukkan keekspresifan dan keindahan
sebuah puisi.
2. Unsur bunyi (sajak) dan irama, yaitu pola keindahan dalam setiap larik puisi
yang dibacakan.
Contoh:
Teja
Lihat langit sebelah bara
t
Lautan warna dibuat tej
a
Berkilau-kilau dari dara
t
ke cakrawala bayangan meg
a
Makin lama muram cahay
a
awan kelabu perlahan melaya
ng
melayang-layang entah ke man
a
Laksana mimpi ia menghila
ng
(
Puspa Mega,
Sanusi Pane)
Pilihan kata “
teja
” sebagai judul dipilih penyair untuk mewakili pergantian
waktu. Teja adalah awan kekuning-kuningan yang terpancar di langit waktu sore
(petang). Penyair mengungkapkan warna langit dengan sebutan lautan warna
untuk mengungkapkan teja (cakrawala).
Unsur sajak dan irama sengaja dipilih penyair untuk mengungkapkan
keindahan. Perhatikan kata-kata diakhir baris puisi /bar
a
t/, /tej
a
/, /dar
a
t/, dan /
meg
a
/, /cahay
a
/, /melay
a
ng/, /ke man
a
/, dan menghila
ng
/. Indah bukan?
hiperbola
repetisi
98
Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA
Sementara citraan adalah sarana pengungkapan puisi yang mendayagunakan
panca indra manusia, yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, dan
peraba.
Gaya bahasa (majas) adalah sarana pengungkapan kata-kata untuk
menimbulkan keindahan dan menghidupkan puisi. Macam-macam majas antara
lain metafora (perbandingan langsung), personifikasi (penginsanan), ironi
(sindiran), litotes (merendahkan diri), hiperbola (melebih-lebihkan), repetisi
(pengulangan), dan sebagainya.
Contoh:
Kaulah kandil gemerlap
Pelita jendela di malam gemerlap
melambai pulang berlahan
sabar setia selalu
(
Padamu Jua
, Amir Hamzah)
Sekarang, dengarkanlah pembacaan puisi melalui rekaman VCD yang diputarkan
oleh gurumu. Namun, jika tidak ada, tutuplah bukumu, kemudian dengarkanlah
pembacaan puisi berikut oleh dua orang kawanmu!
Membaca Tanda-Tanda
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan
Dan meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kita telah mulai merindukannya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya
Kita saksikan air danau yang semakin surut tampaknya
Burung-burung yang tidak lagi berkicau pagi hari
Hutan kehilangan ranting daun
Ranting kehilangan daun
Daun kehilangan dahan
Dahan kehilangan hutan
Kita saksikan zat asam didesak asam arang
Dan karbondioksida menggilas paru-paru
Kita saksikan gunung memompa abu
Abu membawa batu
Batu membawa lindu
Lindu membawa longsor
Longsor membawa air
Air membawa banjir
Banjir membawa air
1
2
3
Citraan penglihatan
Majas personifikasi
99
Lingkungan Sekolah
Air mata
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda
Bisakah kita membaca tanda-tanda
Allah ...
Kami telah membaca gempa
Kami telah disapu banjir
Kami telah dihalau api dan hama
Kami telah dihujani abu dan batu
Allah. . . .
Ampuni dosa-dosa kami
Beri kami kearifan membaca seribu tanda-tanda
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas
Tapi, kini kami mulai merindukannya
Taufiq Ismail
Dari puisi yang kamu simak, kerjakan tugas-tugas berikut ini!
1. Temukan citraan yang terdapat dalam puisi di atas beserta kutipannya!
2. Bagaimana tema, amanat, dan suasana puisi di atas? Berikan
penjelasanmu!
3. Bagaimana gaya bahasa dalam puisi tersebut? Berikan penjelasanmu
secukupnya!
4. Di mana letak ekstetika puisi tersebut meliputi diksi, rima (sajak) dan
irama, dalam puisi di atas dengan penjelasan secukupnya!
5. Tuliskan isi puisi di atas dengan bentuk narasi sebanyak dua sampai
tiga paragraf!
Coba kamu jelaskan istilah dalam pembentukan puisi berikut ini!
1. Diksi
6.
Aliterasi
2. Irama
7.
Asonansi
3. Gaya bahasa
8. Rima akhir
4. Tipografi
9.
Unsur batin dan fisik puisi
5. Homologue
10.
Enjabement
1
Kerjakan di buku tugasmu!
2
Kerjakan di buku tugasmu!
1